ikmal
Jumlah posting : 8 Age : 44 Lokasi/Alamat : cikupa-tangerang Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : menambah teman / (021) 70266235 Pekerjaan/Hobi : wiraswasta/otomotif Registration date : 16.07.07
| Subyek: save sex Fri 27 Jul - 14:28 | |
| Yang pasti.... Jangan Selingkuh... Jangan SEX Bebas... Pilih yang Halal ajah..... Fyi,Iklan kondom yang diklaim bisa mencegah penularan HIV/AIDS ditayangkan televisi secara vulgar. Padahal kondom sama sekali tak bisa mencegah penularan virus mematikan itu.
Sekelompok laki-laki muda mengendarai beberapa motor. Mereka terlihat seperti akan bersenang-senang. Salah satu dari mereka mengajak membeli antibiotik di sebuah apotik. Pelayan apotik lantas bertanya, "Antibiotik itu untuk apa?" Lelaki muda itu mejawab bersamaan, "Supaya terhindari dari HIV." Lalu, pelayan apotik itu mengatakan, "Yang bisa mencegah HIV bukan antibiotik tapi kondom." Lantas, pemuda-pemuda itu pun membelinya. Itulah adegan salah satu iklan kondom di televisi yang akhir-akhir ini muncul bebas tak kenal jam tayang. Iklan sejenis yang diperagakan oleh bintang kartun juga sering muncul. Di situ diperlihatkan, seorang lelaki dan perempuan membeli kondom di swalayan berbeda, sebelum masuk ke tempat semacam cafe, bar atau diskotik. Setelah bertemu, keduanya lantas duduk sambil berangkulan, lalu berdiri meninggalkan tempat juga sambil berangkulan. Yang lebih mencengangkan, ada iklan kondom yang menggambarkan ABG yang akan hang out alias kongkow-kongkow. ABG itu digambarkan memakai helm sebagai simbol keamanan dan dibumbui kata-kata, "Cewek-cewek sukanya yang aman." Kemudian, diikuti tampilnya merek kondom terkenal sebagai penutup adegan.
Dari iklan-iklan itu, Pengkaji Sosial Ekonomi Islam Merza Gamal menilai, kondom bukan lagi menjadi alat kontrasepsi bagi program Keluarga Berencana (KB), tapi sebagai alat penjaga kesehatan. Yang lebih parah, lanjut Merza, iklan itu tidak mempersoalkan hubungan seks yang akan dilakukan itu antara pasangan resmi atau bukan. "Iklan itu hanya mengajak pemirsa memakai kondom jika ingin terhindar dari penularan HIV/AIDS," tuturnya. Padahal, pada era sebelum reformasi, kondom hanya dikenal sebagai salah satu alat kontrasepsi bagi program KB. Iklan kondom di televisi saat itu, disajikan dengan bahasa isyarat yang malu-malu. Dulu digambarkan, seorang suami yang malu-malu menagih sesuatu pada sang istri. Kini, iklan kondom digambarkan tanpa malu-malu lagi.
Merza juga prihatin, iklan ini secara langsung telah mensosialisasikan kehidupan seks bebas pada masyarakat. Apalagi, iklan-iklan itu muncul kapan saja, bukan pada jam tayang tengah malam. "Jika anak-anak menonton tayangan ini akan mudah menirunya. Orang dewasa bisa mematikan televisi jika berada di rumah. Tapi tidak setiap saat orang tua bisa mengontrolnya. Jika anak dilarang sama sekali nonton TV, apakah itu tindakan bijak?" keluhnya. Karenanya, pemerintah dan Komisi Penyiaran harus bertindak. Jika tidak iklan ini akan menjerumuskan generasi negeri ini. Apalagi, Psikiater Prof Dr dr H Dadang Hawari jauh-jauh hari sudah mengingatkan bahwa kondom sama sekali tidak bisa mencegah penularan HIV/AIDS. Virus HIV masih bisa menembus pori-pori kondom. "Penelitian di AS dan Afrika membuktikan hal ini. Di AS, juga terjadi kegagalan program kondom untuk menanggulangi AIDS, karena pemakai kondom masih tertular AIDS. Akhirnya, kondom pun tak boleh dikapanyekan lagi di AS," ujarnya.
Guru Besar Psikiater UIini lantas mengutip hasil penelitian H Jafe dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat atau United State Center of Diseases Control (US CDC). Penelitian ini menunjukkan, kondomisasi di AS yang dilaksanakan sejak 1982 mengalami kegagalan. Evaluasi yang dilakukan pada 1995 sangat mengejutkan. Ternyata, kematian akibat AIDS di AS menjadi peringkat pertama, menggeser penyakit jantung dan kanker. Kenapa bisa terjadi demikian? Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) ini merinci beberapa sebabnya. Pertama, kampanye kondom justru mendekatkan orang berbuat zina (sek bebas dan pelacuran), karena merasa aman dari bahaya penyakit kelamin termasuk AIDS. Akibatnya, frekuensi perzinaan bertambah. Dengan kata lain, kampanye kondom menjerumuskan orang pada perzinaan, sehingga resiko tertular AIDS semakin besar.
Kedua, kondom memiliki pori-pori dan cacat mikroskopis (pinholes). Pori-pori kondom dalam keadaan tidak meregang sebesar 1/60 mikron, jika meregang pori-pori akan membesar. Kondom juga memiliki 32.000 cacat mikroskopis dan tingkat kebocoran 30 persen. Sementara itu, ukuran virus HIV/AIDS hanya 1/250 mikron. Jauh lebih kecil ketimbang pori-pori kondom. Akibatnya, kondom tidak 100 persen aman untuk mencegah AIDS dan penyakit kelamin lain. Tak heran, jika pakar HIV/AIDS dari Harvard AIDS Institute, Amerika Serikat, J Mann sejak 1995, tak lagi menganjurkan program kondomisasi. Rekomendasi ini pun diikuti pakar lainnya dan pemerintah AS hingga sekarang. Ironisnya, di negeri kita justru dikampanyekan.
Lantas, bagaimana cara mencegah penularan HIV/AIDS. Prof kelahiran Pekalongan 64 tahun lalu ini menyarankan beberapa hal. Pertama, tidak melakukan perzinaan (sex bebas, perselingkuhan, pelacuran, homoseksual dan penyimpangan psikoseksual lain). Kedua, melakukan transfusi darah dan jarum suntik yang tidak tercemar HIV/AIDS. "Persoalannya, pengetahuan yang benar tentang kondom sengaja ditutup rapat demi tujuan tertentu," Tegasnya. Inilah faktanya, pengetahuan ilmiah sepertinya dicampakkan demi tujuan ekonomi dan penjajahan budaya. Ironis. | |
|
Satna the Bats
Jumlah posting : 108 Age : 44 Lokasi/Alamat : Citra Raya-Tangerang Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : Marketing Pekerjaan/Hobi : Touring Registration date : 25.07.06
| Subyek: Re: save sex Mon 30 Jul - 16:37 | |
| Wah..gua cuman nggak setuju dengan kata " Jangan Selingkuh " Yang pasti khan kita mainnya bersih dan safe..dan tahu seluk beluk pasangan selingkuh kita..( Tul nggak..??) | |
|
dimas579
Jumlah posting : 66 Age : 45 Lokasi/Alamat : Perumnas I Tangerang Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : Share Pengalaman/0215910883/02168842994 Pekerjaan/Hobi : Karyawan Registration date : 20.03.07
| Subyek: Re: save sex Mon 30 Jul - 23:07 | |
| - Satna the Bats wrote:
- Wah..gua cuman nggak setuju dengan kata " Jangan Selingkuh "
Yang pasti khan kita mainnya bersih dan safe..dan tahu seluk beluk pasangan selingkuh kita..( Tul nggak..??) macaaaaa cihhhh.....kata Jangan Selingkuh na khan gak pake tanda ! bro ...selanjutnya terserah anda | |
|
Ronggolawe
Jumlah posting : 344 Age : 61 Lokasi/Alamat : Jakarta - Bandung- Aceh Singkil - Lhokngah Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : denger is my job Pekerjaan/Hobi : Ngacak-ngacak komputer Registration date : 25.07.06
| Subyek: Re: save sex Tue 31 Jul - 17:23 | |
| - Satna the Bats wrote:
- Wah..gua cuman nggak setuju dengan kata " Jangan Selingkuh "
Yang pasti khan kita mainnya bersih dan safe..dan tahu seluk beluk pasangan selingkuh kita..( Tul nggak..??) enakan sih kawin kontrak, ada orang tua dan penghulu, sdh itu terserah mau terus atau nggak 5 hari talak *gelo pisan* | |
|