SKUTIK BOROS BANGET SIH……….!
Hindari memutar gas skutik (sekuter matik) secara spontan
Seorang pemilik skutik mengeluhkan betapa borosnya jenis kendaran tersebut. Bayangkan 1 liter bensin hanya cukup untuk menempuh jarak 20 km. Padahal skutiknya terbilang baru beberapa bulan saja dibeli. Ia pun yakin skutik memang boros BBM karena kebetulan pemilik skutik yang lain mengeluhkan hal tersebut.
Borosnya skutik boleh jadi karena si empunya masih kurang memahami karakter skuter matik itu sendiri, Skutik menggunakan karburator vakum untuk mengalirkan campuran karburator ruang bakar. Pemakaian karburator vakum membuat pengendara tidak diperkenankan lagi memutas handel gas secara mendadak atau spontan layaknya motor yang memakai karburator konvensional.
Penggunaan karburator vakum pada skutik untuk meminimalkan resiko saat hendak berakselerasi. Apabila dipasang karburator konvensional otomatis entakan lebih terasa sehingga motor bisa meloncat dan berpeluang merusak perangkat CVT (Continuously Variable Transmission). CVT sebagai penggerak rodak memakai karet sebagai bahannya, maka kekuatan dan ketahanan tidak seperti rantai di motor bebek atau sport (laki). Apabila karburator vakum dan konvensional memiliki perbedaan sistem kerja pada bagian skepnya. Skep karburator konvensional dihubungkan langsung dengan kabel gas. Jadi, naik-turun skep akibat tarikan dan pantulan per skep. Sedangkan karburator vakum mengandalkan perbedaan tekanan udara yang diatur skep kupu-kupu. Semakin tinggi putaran mesin, kevakuman ruang tekan alias membran vakum juga makin menarik skep. Makanya pemakaian karburator vakum sebenarnya membuat konsumsi BBM lebih irit karena proses pembakaran lebih sempurna.
Hanya saja, membran vakum tidak dirancang untuk mendapatkan tekanan secara mendadak. Jadi, memutar handel gas secara spontan malah membuat membran vakum menahan gerakan skep. Akibatnya, campuran udara berkurang alias bensin berlebihan. Lagipula sistem penggerak CVT mengaplikasi gaya sentrifugal, gaya sentrifugal sendiri juga mempunyai proses secara perlahan, tidak bisa langsung menghasilkan gaya besar. Nah, karena itulah skutik ber-CVT dan berkaburator vakum tidak dapat berakselerasi secara spontan. Pengendara pun merasa laju skutik lambat dan semakin menjadi-jadi memutas handel gas. Bensin tidak terbakar secara sempurna karena jumlahnya berlebihan sehingga membuat skutik terkesan boros bahan bakar. Jadi sebaiknya memutar handel gas skutik itu secara perlahan-lahan mengikuti akselerasinya.
HERWINDO/OTO PLUS
RUBRIK INI HASIL KERJA SAMA
KLASIKA
DAN
OTO PLUS