Meski muncul isu bakal ditunda karena pengelola takut pengerjaan sirkuit tak selesai, GP Bahrain yang digelar di sirkuit Sakhir jalan terus. Hal ini ditegaskan oleh Bernie Ecclestone, boss F1.
Ajang perdana di Bahrain ini pun sangat menantang semua tim dan pembalap, sebelum bentrok tradisional secara berurutan di sirkuit Eropa bulan depan. Bagi tim seperti BMW WilliamsF1, membalap di timur tengah seperti punya kesempatan merenggut sponsor Arab, seperti era 70-an.
Bagi Montoya yang finish runner up di Sepang, meraih point di Bahrain sangat penting tetapi juga sulit. “Membalap di sirkuit baru benar-benar tantangan, tapi juga menarik,”tukasnya.
Soalnya, cuaca kemungkinan sangat panas dan kelembaban rendah. Selain itu, karena baru dipakai pertama, perlu penyesuaian dengan aspal baru. Apalagi kondisi permukaan lintasan masih belum diketahui karakteristiknya.
Dan paling ditakutkan Williams adalah batu kerikil. Ini terjadi di mobil Ralf Schumacher saat mesinnya ambrol karena air filternya rusak kena kerikil. “Moga tak ada badai pasir dan batu di Bahrain,”celetuk Sam Michael, chief operations engineer WilliamsF1.
Yang jelas, sirkuit Bahrain dirancang agar balapan menarik. Dua belas tikungan rata-rata sangat cukup twisty, tetapi terdapat 3 trek panjang untuk overtaking.
Uniknya, tiap tim bakal kesulitan menentukan strategi karena rata-rata belum melakukan test di Sakhir. Bahkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk pit stop pun belum diketahui. Kesulitan lainnya, tiap tim bakal kekurangan data trek sebelum melakukan simulasi dan test, terutama akurasi data sirkuit dan setelan ban terbaik.
Tetapi kondisi ini menguntungkan bagi tim-tim yang melakukan test hari jumat seperti Jaguar, Jordan atau Toyota karena bisa mengoleksi data lebih banyak. Tim Jaguar berencana menurunkan Bjorn Whirdeim sepanjang sesi test Jumat secara maksimal.
Tim-tim papan atas lain ? Ferrari seperti biasa menghabiskan waktu hingga hari-hari terakhir sebelum bertolak ke Bahrain. Ferrari melakukan testing F2004 terakhir kalinya di sirkuit Fiorano dengan test driver Luca Badoer. Driver Italia ini mencatat fastest lap 1 menit 03,575 detik.
Bahkan Ferrari cukup konfiden meski balapan digelar di sirkuit baru yang buta karakteristik.
Soalnya, Ferrari terbukti tak tertandingi di dua seri awal. Bahkan di Sepang lalu, kecepatan F2004 geberan Michael Schumacher sangat fantastik. Pole time Schumacher lebih cepat 4 detik dari pole tim Alonso di GP Sepang 2003. Di trek lurus Sakhir yang mencapai 1050meter dan perkiraan waktu 1 menit 33 lap, F2004 mungkin bisa lebih cepat.