[color:dfe2=black:dfe2]MAKANAN ENAK DARI BERBAGAI DAERAH
Banjarmasin dan Banjarbaru..
Kalau di Banjarmasin umumnya soto banjar dana itik goreng/bakar dengan bahan
itik alabio.
Banyak di jual di sekitar pasar.Kalau yang di sekitar GOR ya kebanyakan
sperti masakanJawa.
Pada umumnya di Banjrmasin masakannya mirip Jawa Timur.
tempat makan enak di jogja jgn lupa jg bakmi godog yg ada di Terminal Terban,buka nya sore menjelang mlm. emang sih tempatnya cuma warung tenda gt,tp klo udh mlm antre nya panjang bgt. rasanya seger,pokoknya rugi deh klo ke jogja ga mampir ke bakmi godog terban hehe...
tempat makan yg patut dicoba di jogja ya jelas bebek+burung dara depan
bioskop mataram gudeg ibu kota, gudeg batas kota, gudeg kayu, gudeg wijilan
ayam goreng suharti yg di babarsari,kotik yg di pajeksan
tempat makan yg patut dicoba di jogja ya jelas ada salah satu tempat namanya di daerah terban dekat sekolah de Drito depan MC Donal namanya soto terban
ciri has rasanya adalah daging goreng dan kuah soto yang banjir dan tidak kalah penting gudeg di depan mal hotel safira makan nya di gubuk yang sudah derdiri sejak saya masih sekolah di sana harganya sangat terjangkau bila di bandingkan di sekitar malioboro.
Jawa Tengah & Jawa Timur
kalau boleh saya berbagi info sedikit kalo di jawa tengah anda mampir ke
jogja coba
saja ke soto kadipiro tapi yang asli,disana sotonya mak nyoouuus dan jangan
lupa pesen
dada ayam yang dirajang ( dipotong-potong ) dan ditambah irisan tomat dan
kecap yang
khas yang tidak ada ditempat lain,untuk minumnya coba aja limun sarsaparila
lokal yang
rasanya tidak kalah enak dengan root beer amrik,untuk kue2x bisa coba ke
mirota kota
baru dan untuk makanan prasmanan bisa coba es eny di jalan jenderal sudirman
restonya
berlokasi di seberang mall galeria jogja
Lumpia Semarang Yang Legendaris
Walaupun ayah saya berasal dari Pekalongan, kota Semarang buat kami
agak asing, karena memang tidak ada saudara disana. Namun, satu hal
yang saya selalu ingat soal Semarang - lumpia! Setiap kali ayah saya
lewat Semarang dalam perjalanan ke Rembang, atau kalau ada saudara
yang datang langsung dari Semarang, selalu oleh-olehnya adalah
sebuah besek bambu yang bagian bawahnya sedikit berminyak. Di bagian
atasnya ada sebuah gambar seorang gadis duduk dengan baju warna-
warni, memegang makanan berbentuk kotak. Tulisannya: Lumpia Semarang
Gg. Lombok.
Buat saya, gambar itu adalah seal of quality. Walaupun sudah berjam-
jam dibekap di bagasi mobil, rasanya masih tetap mak nyus. Rasanya
gurih, rebungnya renyah. Aroma udangnya juga kuat, yang bersanding
cantik dengan aroma dari rebung. Rasanya sedikit asam. Oh ya -
jangan lupa acar dan kuah kentalnya! Acarnya berwarna putih dan
dipotong tipis-tipis, dengan rasa cenderung manis.
Menyantapnya mudah: pertama-tama, gigit ujungnya - penuh dengan
gemeretuk renyah kulit lumpia yang tebal. Lalu, dengan rebung
menghadap ke atas, ambil kuahnya dengan sendok dan tuangkan di
cekungan yang dibentuk oleh gigitan pertama tadi. Tambah sedikit
acar atau cengek jika suka, dan. kresss. gigitan kedua. Kali ini
rasanya tambah kaya dengan kehadiran tekstur kuahnya yang kental
serta rasanya yang asam-manis, serta irisan acar yang segar. Gigitan
demi gigitan kita hujamkan ke lumpia, yang bentuknya sudah tidak
lurus karena kulitnya berlubang di beberapa tempat.
Nah, sensasi paling nikmat adalah menyantap bagian akhir, dimana
ujung lumpia membentuk semacam mangkuk. Isi banyak-banyak dengan
kuahnya, bubuhi acar, dan ammm.. kita santap habis potongan terakhir
lumpia itu. Kali ini baru pas - renyah kemeriuk dari ujung lumpia,
rasa gurih dari kulit lumpia yang keras, rasa rebung, udang, dan
telur dari isinya, kuah asam manis, dan acar. Mantap! Inilah
kenikmatan sempurna dalam menyantap lumpia. Waktu kecil saya sudah
sanggup makan lumpia sampai 2-3 biji, dan kemudian menyimpannya
dalam freezer agar tahan lama. Begitu sayangnya saya dengan setiap
lumpia, sehingga sampai 3 hari kemudian saya masih berusaha
menyimpannya.
Dengan bertambahnya usia, kini saya sudah bisa ke Semarang sendiri.
Sensasi terbesar kini adalah makan lumpia yang baru selesai dibuat
di tempat asalnya. Rasanya tentu jauh lebih enak daripada
menyantapnya di Bandung. Kulitnya lebih renyah, isinya dan
bungkusannya masih padat, dan rebungnya pun masih segar. Dan
hebatnya, kualitas Lumpia Semarang - baik Gang Lombok maupun mBak
Lin - masih bertahan hingga kini. Setiap kali saya ke Semarang, saya
selalu menyempatkan diri mampir ke Gang Lombok. Dan, ketika melihat
gambar gadis warna-warni diatas beseknya, ingatan saya melayang akan
kenangan manis makan lumpia oleh-oleh waktu saya kecil. Gadis itu
masih menunggu, dengan lumpia di tangannya - sampai sekarang!
Sate maranggi versi Plered di Bangbarung Raya - Bogor
letak warung tersebut ada di depan counter roti Unyil, kemungkinan besar
memang siang tidak
buka, dan hanya buka malam hari..Seingat saya, sate maranggi Cianjur
dagingnya
tidak direbus dahulu. Dagingnya sudah dibumbui / dibacem dahulu (salah
satunya adalah dengan ketumbar), sebelum dibakar. sate marangginya
sendiri sudah ada rasa manis sehingga sebenarnya tidak perlu menggunakan
bumbu lain.
Setahusaya perbedaan utamaantara sate maranggi Cianjur dengan Purwakarta
(dulu kayanya pernah dibahas) adalah pada teman makannya. Sate maranggi
Purwakarta menggunakan kecap manis dengan irisan bawang dan cabe(BYKS),
sedangkan sate maranggi Cianjur menggunakan sambel oncom dan ditemani
juga dengan ketan bakar.
betul... sate maranggi cianjur setau saya enggak ada proses
perebusan... bumbu2 dicampur dengan daging dan lemak sapi lalu
didiamkan selama 6 jam agar bumbu meresap dalam daging... setelah itu
baru daging ditusuk dan dibakar...
aduhhh... jadi ngiler nih... kebayang benget mulai bau harum asap
bakaran sate, empuk dan manisnya daging, lembutnya ketan bakar dan
sambal oncom... hmmm....
kalau sempat, coba datangi lokasi langganan sate maranggi saya
didaerah pacet... tepatnya di depan wisma kompas pacet... dari puncak
lurus aja ikutin jalan menuju cianjur, sebelah kanan nanti ada wisma
kompas dan sedikit maju akan ketemu tugu... nah, di situlah letak sate
maranggi yang menurut saya sangat pas nendangnya.. . selain enak,
harganya pun ngagetin murahnya... 20 tusuk sate + ketan bakar 4 =
20ribuan... enggak heran, itu yang dateng rameeeeeeeeeeeeee
bangetttttttttt. ... buka mulai sore jam 16.00 sampai habis...
kalo mau nyobain sate maranggi pagi2... letaknya di dalam pasar
cipanas, samping istana cipanas... kalo dari puncak sebelum istana...
di belakang pasar ada sate langganan saya juga sejak kecil (lupa
ancer2nya, tapi kalo udah sampe pasar sih langsung tau deh)... setiap
nyokap pulang kampung enggak lupa dia bawain oleh2 sate maranggi itu...
Saya memang baru sekali mencoba sate maranggi versi Cianjur di RM
Larissa, dan dari rasanya menurut saya bukan dari daging segar yang
langsung dibakar. Jadi ketika mang Asep menerangkan perbedaan kedua
versi sate tersebut saya langsung mengiyakan. Mungkin suatu waktu
saya mesti coba sate maranggi cianjur di tempat lain.
Favorit saya untuk sate Maranggi di Cianjur adalah yang ada dikota.
Terus terang nama jalannya tidak ingat, lokasinya kalau anda memasuki
kota Cianjur, akan bertemu dengan perempatan (ditengah-tengahnya ada
tugu), belok kiri ambil arah Bandung, terus ikuti jalan sampai ketemu
pertigaan (sekitar pertigaan banyak yg jual manisan) ; kalau ke kiri
arah ke Bandung, ke kanan arah kota Cianjur. Belok kanan dan langsung
cari parkir di kanan jalan. Yang jualan di sebelah kiri jalan tidak
jauh setelah pertigaan (sebelum toko manisan Mulia Sari). Jualannya di
emperan toko dengan menggunakan pikulan ; jam buka sekitar 5-6 sore,
biasanya jam 8 sudah habis.
Soto Ayam Ceker
Kalo suka soto ayam + ceker yang mak nyusss dan murmer ada di daerah jalan
Gandaria Keb.Baru .
Dari Mayesrik ke arah taman Puring terus saja ambil arah Gandaria , jangan
yg ke arah Velbak , mentok jalan (satu arah) belok kiri , tikungan ke 2 di
dekat taman di pojokan ada soto ayam + ceker Arifin ... ditanggung mak
Nyusss ....
bukanya sore sampai malam , makannya "romantis" , soalnya pake lampu cempor
...
Satu lagi di dekat dekat situ juga , dari Mayestik persis didepan kantor
Polisi belok kiri , kira kira 500 meter ada juga soto ceker ... dari tempat
yg pertama kira kira 200 metr lah ...
Selamat mencoba ..
Yang saya tau uenak banget itu soto ceker pak jangkung, di jalan radio 3.
Kalo kita dari blok M ke arah barito, ketemu perempatan yang ada bunderan
kecil banget di tengah, ada heritage di sebelah kiri, lurus aja ke arah
bubur barito, tepat setelah heritage ada jalan kecil menurun ke bawah,
silahkan belok kiri. nah soto pak jangkung itu ada di jalan itu.
tendanya mengambil tempat persis di pinggir kali, di sebelah kiri jalan.
baru buka sore, jam 8 atau menjelang jam 9 sudah sering kehabisan ceker, dan
lebih sering lagi kehabisan kerupuk kulit ayam.
rasanya? gak usah ditanya... hmmm... enak beneeeerrr.. . dan generous... 1
porsi soto cekernya aja (jadi bukan soto ayam campur ceker) bisa berisi 7 -
8 ceker, saya biasanya pesen setengah porsi, loh kok ya masih nemu 6 ceker
ya?
cekernya empuk, mudah dicopot dari tulangnya.
dan berhubung menurut saya kadar keenakan soto itu diukur dari kuahnya,
nahhh kuah soto ceker ini boleh dicoba. warnanya butek, tapi gurihnya pas.
makin ditambah sambel dan peresan jeruk nipis, makin mak nyuussss...
makin ditambah kerupuk kulit yang direndem di dalam kuah soto? oh, i'm
speechless.. .
Tanya Soto Ayam Ceker
Saya mo bagi-bagi info tentang soto ceker, kebetulan baru hari jumat minggu
lalu saya dan istri coba makanan ini. Mungkin gak persis sama lokasinya
dengan yg diacara Trans7 tapi moga-moga bisa mewakili. Nama penjualnya saya
lupa, tapi di gerobaknya ada tulisan Soto Ceker. Lokasinya di Jl. Gandaria,
Jak Sel, diseputaran Taman Puring diseberangnya RSIA Muhammadiyah tp gak
persis banget didepannya sih dan letaknya agak ke dalam di belakan taman yg
memisahkan jalan utama dengan perumahan.. (hehe ribet ya).
Jujur baru sekali saya cobain makanan yg satu ini, dan itu pun setelah
dikompori istri saya yg kata temennya rasanya seger beneerrr. Setelah
nyobain, ternyata rasanya meemang lumayan enak. Kuahnya bening, rasa
kaldunya seger dan ringan dilidah. Cekernya empuk banget, langsung hancur
setelah sampai di mulut. Saya gak tau bukanya dari jam berapa, tapi
sepertinya baru mulai mangkal sore hari. Kemarin saya datang sekitar jam 8pm
dan pengunjungnya cukup banyak. Sayangnya tempatnya agak gelap, dan
pencahayaan Cuma dibantu oleh lilin yg dipasang berjejer di meja.
Total kerusakan untuk 2 porsi soto ceker + ayam, 1 porsi nasi dan 1 porsi
soto ceker (isinya 6 ceker dengan kuah bening thok tanpa imbuhan mie dan
toge) = Rp19.500. Cukup murmer buat rasa dan kualitas yg disajikan.